[kisah benar seorang hamba Allah yang telah saya olah semula, setelah mendapat keizinan darinya... moga diambil iktibar]
Assalamualaikum.
Sungguh klise pembuka bicara kita. Umat Islam gemar memberi salam, kononnya mendoakan sejahtera ke atas kamu, sebaliknya merekalah yang telah merobek-robek kesejahteraan hidupku, dan membuat aku jatuh terpelusuk jauh ke pusat bumi.
Aku.... aku adalah manusia biasa. Tiada apa-apa. Tapi, semua orang memandangku sebagai sempurna. Ada rupa, ada harta, ada kepandaian, malah dicintai Tuhan. Itu kata mereka. Itu tanggapan mereka pada aku... Sedangkan aku tahu, di sisi Tuhan aku adalah manusia yang paling hina...
Kalaulah mereka tahu segala keaibanku yang Allah tutupkan, pasti mereka menjauhiku, memandang jelek kepadaku, malah tidak mahu lagi berkawan denganku.
Oleh sebab itu, aku diamkan. Aku jadi seorang yang murung. Aku tidak ada siapa yang boleh aku bicarakan permasalahan hidupku. Semua memandangku sempurna. Tiada lagi pandangan insani. Aku jadi takut. Aku takut andai mereka nampak kecacatan diriku. Bukan aku takut mereka akan menghinaku, tapi aku bimbang nama Islam ditarik sama.
Maka berjalanlah aku dalam daerah sepi. Terkadang aku termenung sendiri. Puas aku mengoyak senyum di hadapan mereka. Puas aku berpura-pura bahagia, sedangkan jauh di sudut hatiku hanya Allah yang tahu... mereka lupa, tiada manusia yang tak punya masalah. Tiada manusia yang tak punya dosa.
Mujur imanku masih utuh, di tikar sejadahlah air mataku meluncur laju. Tuhan... apakah ini ujianMu padaku? Tuhan... di manakah tempat untuk aku meluah segala selainMu? Aku jadi buntu.
Aku jadi bosan melihat mereka... Berpesan-pesan dengan kebaikan, menghantar mesej panjang berjela sedang aku amat bosan dengan 'bahasa-bahasa klasik' yang mereka kirimkan. Tidakkah mereka tahu, untuk berdakwah perlu 'masuk' ke dalam tingkahlaku orang yang hendak didakwah, selagi mana kita tidak melanggar syariat.
Aku kembali termenung....
Aku jadi rindu pada sahabat-sahabat yang jauh... Mereka kelihatan biasa-biasa, tapi mereka selalu memahamiku, mendengar setiap permasalahanku tanpa menghukum aku. Mereka tidak memandang aku dengan pandangan yang pelik... Allah, sungguh aku rindu pada mereka. Mereka tidak meletakkan hukum yang berat-berat ke atas aku, malah mereka selalu menyenangkan dan memberi khabar gembira...
Aku jadi keliru, bukankah Islam itu seharunya memberi khabar gembira kepada manusia? Justeru kenapa aku selalu merasakan derita dengan hukuman-hukuman berat mereka?
Tetapi aku masih di sini. Tetap di sini. Dikelilingi manusia-manusia malaikat, sedang aku hanya ingin terbang di dunia sebagai manusia biasa. Yang akhirnya menjadikan manusia lain luar biasa, lebih baik dari aku yang biasa. Aku bukan malaikat yang tak punya dosa, aku masih ada sekeping hati yang mereka terlupa....
Sehingga, aku jadi pemarah. Aku jadi pentingkan diri sendiri. Aku jadi anti-sosial. Mereka yang mendidikku begitu. Mereka menekanku, menekan jiwaku hingga ia jadi memberontak. Malah aku tidak hirau lagi apa tanggapan mereka padaku.
Aku harap, iman aku akan tetap utuh sehingga ke akhirnya. Jika tidak, akan aku dakwa mereka semua, kerana mengheret aku ke lembah kehinaan dalam diam...
Aku,
Manusia biasa.
~Moga diambil Iktibar sahabat... :')
Rasulullah s.a.w bersabda (yg bermaksud): Sampaikanlah pesanku walau 1 ayat :)
Friday, October 26, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment