Sudahlah.

Sudahlah.

Kesatlah air matamu, kawan.

Sungguh aku begitu lelah melihat kau rawan, 

Lantaran pilu hati kau ditinggalkan,

Sudahlah.

Bergeraklah dari pintu nan tertutup itu, kawan.

Sungguh aku begitu letih menantimu pergi, 

Bergerak pada banyaknya pintu yang terbuka yang tak kau terlihatkan.

Sudahlah. 

Jangan lagi kau sesali nasibmu, kawan.

Sungguh aku begitu penat melihat kau murung, 

Lantaran sedih hati kau dipulau-bingung.

Kawan,

Bukankah lebih banyak perkara yang perlu difikirkan? 

Tidakkah kau malu pada Muhammad Al-Fateh, 

Kota Konstantinopal berjaya ditawan,

Ketika umurnya dua puluh satu, masih di awal dua puluhan. 

Kawan, 

Bukankah lebih banyak perkara yang perlu kau khuatiri? 

Tidakkah kau segan pada Imam As-Syafie,

Dirinya diangkat menjadi mufti,

Tika umurnya 15 tahun- sebaya remaja kini.

Kawan, 

Sudah-sudahlah menangisi nasib,

Kenapa kau sedih pada ketidakadilan dunia? 

Bukankah kau sudah berkali-kali diingatkan,

Dunia ini tempat singgahan sementara,

Ia bukan syurga,

Yang sempurna segalanya.

Kawan,

Tidakkah kau melihat ummah menunggumu tenat,

Sedang kau masih berduka pada sesuatu yang ralat?

Sudahlah. 

When someone ignores you, just ignore them back. As simple as that. Yes i know it's going to hurt you. But doesn't it less hurt than the feeling of being ignored? 

Be strong. Dont fall too easily. Pinjam kata-kata Beau Taplin "My heart is not captured easily, i am disinterested in small talk, disillusioned with love, and too focused on my dreams and aspirations to lend anybody my attentions for long. But IF we make that connection, if you find your way into my heart, God i will fall for you like gravity has let go of the earth" 

Why you have to be weak because of an imperfect person, when you have Allah The Perfect One as a reason for you to stand strong?

Wake up! Stand high!

Now tie your shoe lace.

Get on your mark.

Get set.

Go!