"Mas, i want to give up." Matanya berkaca.
"Why?"
"I'm so tired already."
Tangan saya mengusap-usap rambutnya. "Okay, just give up."
Ayat itu yang pertama sekali keluar dari mulut saya. Saya terkelu sebentar. Dulu, ayat itulah yang sering saya hindar.
Jangan give up.
Hold on.
Be strong.
Sabarlah.
Itulah yang sering kali diratib-ratib setiap kali ada yang mengadu mahu menyerah -- because i did not feel the pain before, and i didn't know how it feels to hold on to something that made more harm -- until that pain chose me.
"Is it really okay for me to give up?" Dia bertanya lagi.
"Sure my dear, why not?"
Kita sering disogok-sogok dengan ungkapan jangan menyerah. Ya, saya tidak nafikan dalam sesetengah keadaan ungkapan itu sangat sesuai diguna pakai. Namun dalam sesetengah situasi yang lain pula ungkapan itu seolah-olah menambah bisa di luka yang ada.
Seolah-olah kita lihat kawan kita genggam paku sambil menangis-nangis sakit kemudian bila dia kata, "Aku tak larat. Boleh tak aku nak lepaskan paku ni?"
Kita pula dengan angkuh membalas,"Jangan give up! Stay strong! I know you can do it."
My dear, you have to know when to give up --
Bila sesuatu tu tak mendatangkan manfaat pada diri sendiri,
Bila sesuatu tu makin merosakkan diri sendiri,
Bila bangun pagi-pagi rasa depress je,
When you lose your own goodself --
Why don't you just give up on something that you hold, kemudian pilih benda lain yang mampu menceriakan hari-hari mandatang? It is really okay to give up, trust me.
Give up bukan bererti kita dah tak sayang kat seseorang atau kita dah tak suka kat something atau kita dah benci dengan apa perkara yang kita mulakan dahulu. No.
It's just that -- if you don't give up on them, you might be giving up on yourself.
Bila kau give up dengan diri sendiri -- Siapa pula yang mahu menceriakan hari? Bukankah kau kata ramai orang memerlukan kau di sisi?
So my dear, give up if you want, BUT find something that can turn your frown upside down. :)
"Right mas? I should give up, right?"
"Sometimes holding on gives you more harm than letting go." Saya menepuk-nepuk bahunya. Seperti terlihat - lihat kebenaran kata-kata sang murabbi :
Manusia akan pergi bila dia rasa tak diperlukan lagi, dan manusia akan berubah bila selalu disakiti.
Appreciate, before it's too late.. and you, stay strong if you can, hold on if u want, rest if you must, but dont let people force you to think that giving up is a sin, okey?
Respect yourself enough to walk away from whatever that makes you unhappy.
P/S : Cuma ada satu je perkara yang jangan kau give up selama-lamanya -- berharap pada rahmat Tuhanmu.
Salam sayang :)