Rasulullah s.a.w bersabda (yg bermaksud): Sampaikanlah pesanku walau 1 ayat :)

Monday, February 28, 2011

A Student Life



*I wrote this article for our new-born-family-blog (my brother asked me to write the article in english..) So, here it is! My simple article (forget about the broken grammer and mistakes here and there). Do comment yea because I do not know you readers like english or malay most.


“How did you study?” The same question came through my ears, hitting my eardrums well. Hm, as for to be honest and true (ehem) I am not in the science field as my sister and brother do, I am actually too far from science and stuff because I hate it since I was born ☺

People often asked me: So why did you enter MRSM?

Ok, fine I’ve no answer for that. Maybe it was a faith and I was too young to think about my future (really?). Maybe Allah wanted me to learn something there, you know, everything happened for a reason, right?

I am now studying in business administration with e-commerce. Oh well, it is not as easy as all of you thought it was. Business stuff, when you combine it with all the IT stuff, you MAY become crazy if you do not have patience inside.

“I am stress.” Once, I said that.

“Be patient” A friend said that to me.

“I can’t.” My face turned serious, all the responsibilities and studies, (for your information, in my university it is compulsory too for degree students to memorize the 30th juzu’ of the quran) came through my mind, like a slideshow being played!

“The root of patience is bitter but the fruits are sweet.” She said that. Only that word,but what a magic, it made me calm.

I know and understand, being a student is not really as easy as abc plus if you are studying something that you don’t even have interest in it but yeah, everything must have reasons to it.

Back to the main topic ( I talk a lot,huh) how did I study. Oh yeah well, my results were not really flying colour like yours, but maybe it can be considered as okay. Actually, to be honest, seriously I could not achieve that result if my God (Allah) did not help me.

Some people study much but understand less but some study less and understand much. How are we going to memorize all the things that we learned if God do not allow us to do so.

I am not the type of person who most of the time were spent to the books. No, I have my own life too. I do read books, but not so often, though.

So… this is the really real story. Last Semester I took two subjects which I did not confident to score. Well, sometimes I felt like I came to class just for the attendance, I entered with zero information and came out with zero too. No less nor more. It was just a zero. Yes. A BIG zero.

However, Alhamdulillah I did not forget to pray sharp at time and do the ‘added’ prayer too something like dhuha,taubat (what am I babbling?)

When the time came for the final examination, I studied not so hard, it was just I studied when my mood felt like studying and I prayed, yeah I prayed a lot to Allah because once I was told not to be rude to Allah because He was the one who gave us everything. Yes, everything, nothing in this world were ours.

I had done my part. I studied and prayed. So when the exam papers were in front of me, I answered what I could. I did not target much.

Time flew, and the result came out. I was really-really afraid. I closed the transcript with my hand and looked at it slowwwwly, a real slow movement. I was shocked! I got all A’s except IT which was a B+.

When people said congratulation, I couldn’t say much but “It was not me, it was Allah who helped me.”

Yeah it’s true, sometimes you felt like you would not even score, but when He said you will then you will really score.

Sometimes you felt like your problems could not be solved but when He said you can, you can really solve it.

Do the work, and pray to Him,The Most Gracious.

A student life is a hectic but memorable stage of life.

Remember, there’s no goodbye for problems.

It is just, see you soon!

Be patient and keep moving on.

Love.

Read More......

Saturday, February 26, 2011

Dunia Parah


Letakkan dunia di tanganmu,bukan di hatimu.


Sinar pagi membawa cahaya,
Terkadang aku terfikir,
Apakah cahaya itu telah menyinari hati,
Atau sekadar cahaya yang menembusi ruangan mata,

Terkadang aku tertanya,
Apakah sudah hati dibersihkan,
Atau titik-titik hitam itu semaki galak mengotorinya,
Apakah mungkin fitrah hati itu dikembalikan,
Atau ia dibiarkan sakit sepanjang zaman...

Terkadang aku terhibur,
Pada unggas yang berterbangan,
Membebaskan diri dari dibelenggu dunia,
Apakah mungkin hati manusia sudah dibebaskan,
Dari tipu daya dunia yang fana..

Terkadang aku tersentak,
Melihat si kecil yang jatuh dan luka berdarah,
Apakah sudah diri membetulkan kesilapan lalu,
Atau apakah diri masih terus menyakiti Rasulullah,
Hingga tegar memusnahkan kemenangan yang baginda cipta dengan jerih perih,
Bersama air mata dan peluh keringat yang membasahi tubuh,

Terkadang aku terpana,
Pada rerama yang membebaskan diri dari kepompong,
Rerama itu bertatih,
Dengan susah payah menebarkan sayapnya melihat dunia,
Apakah diri setabah itu,
Bertatih dengan kepayahan,
Demi melihat kegemilangan di penghujung usaha.

Namun,
Melihat dunia yang semakin parah,
Ummah semakin hilang arah,
Syaitan ketawa berdekah,
Maksiat berleluasa,

Aku tidak lagi terhibur,
Tidak pula tersentak,
Terpana jauh sekali,

Kerana semua itu,
Sudah menjadi lali,
Tiada lagi istilah terkadang,
Melainkan selalu sahaja....

Hati manusia semakin hilang sensitiviti,
Perkara dosa dianggap biasa,
Perkara pahala dianggap bala,

Oh dunia!

Bila kan tiba penghujungnya?

Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari syurga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman. (Al-'Araf :27)


Wallahu'alam

Read More......

Thursday, February 24, 2011

Anda di mana?


"Uish, ada Sale ke kat Sogo?"

"Ala, tudung warna ni takde lagi."

"Ish..Motor aku ni rosak pulak."

"Study-study, nak exam dah ni."

Sibuk benar kita dengan dunia. Saya tidak mahu melihat jauh, melihat kepada diri sendiri yang terkadang alpa, sibuk dengan urusan sendiri pun sudah cukup menyedihkan.

Sibuk Itu Alasan

Buku-buku dan nota mula bertaburan di atas katil dan meja. Minggu peperiksaan benar-benar menguji ketahanan mental dan fizikal.

Duduk di asrama bersama hobi tidak suka membeli surat khabar mahu pun membacanya di internet membataskan pengetahuan saya tentang dunia luar.

"Mas,Mesir dah teruk sekarang ni eh." Sahibah memulakan bicara, mengajak berbual sepatah dua.

Saya terpempam. Mesir? Teruk? Apa yang sedang berlaku.

Lantas laptop yang berada di sisi pada ketika itu saya gunakan untuk membaca berita.

Allah... Rupanya berlaku pemberontakan di Mesir. Ya, mungkin pada ketika itu saya orang terakhir yang tahu Mesir berlaku pergolakan sehingga talian perhubungan diputuskan.

Rasa menyesal menyelubungi diri, apalah khabar sahabat di sana?

Apakah benar pada ketika itu saya benar-benar sibuk sehingga tidak tahu langsung tentang dunia luar?

Sibukkah? Zaman sekarang, teknologi menjangkaui akal. Segalanya di hujung jari tapi tidak saya manfaatkan sepenuhnya. Moga Allah mengampuni.

Ummah Semakin Parah

Kita lihat pada situasi sekarang. Pada saat masyarakat tidak lagi mahu mengenal Allah, pada saat masyarakat tidak lagi berbangga berimejkan Islam.

Sejujurnya, saya tidak menyalahi para mad'u (orang yang didakwah), tetapi saya mahu mengajak para dai'e (pendakwah) untuk berfikir.

Ya. Ya. Kita bangga dengan ibadat kita, kita berpuas hati dengan kerja kita. Kita disibukkan dengan itu dan ini sehingga terkadang terlupa ummah kini semakin parah!

Anak-anak luar nikah semakin bertambah dari sehari ke sehari.
Kumpulan-kumpulan yang menentang Islam semakin bercambah dari sehari ke sehari.
Peraturan-peraturan yang menentang Islam semakin galak dicipta dari sehari ke sehari.

Sedang kita para da'ie, masih terduduk di situ, berbangga dengan hasil diri.

Apakah kita lupa, Rasulullah ada bersabda :

Setiap Muslim itu adalah bersaudara


Ummah semakin parah, tapi kita di mana?

Moga Yang Diredhai Menjadi Jalanmu

"Sebab dialah ana berubah jadi baik. Dia memang lelaki yang soleh."

"Eh, ana jumpa dia untuk bagi nasihat, untuk tegur dia. Dia kan sekarang dah berubah menjadi wanita yang lebih baik."

Nah!

Para da'ie sekalian.. Apalah gunanya dakwah itu andai murka Allah menjadi santapan harian?

Niat kamu baik, ingin berdakwah, tapi jika disulami dengan perkara yang mungkar, maka segalanya sia-sia. Jangan sesekali berbangga jika seseorang itu berubah kerana kamu. tapi berbanggalah jika dia berubah kerana Allah!

"Ana sedihlah... semenjak ana tak berhubung dengan dia ni, dia jadi makin teruk." Luah seorang sahabat.

Percayalah, jika seseorang itu berubah kerana manusia, maka perubahan itu tidak akan kekal lama sama seperti sifat manusia yang tidak selamanya berada di atas dunia.

Berjalan atas jalan dakwah, jika bukan syurga yang ditempah, neraka pula yang menjadi sasaran. Anda bijak dengan akal kurniaan Allah maka pilihlah sebaiknya. Hentikan segala kekusutan sebelum segalanya berubah menjadi gelap dan kelam.

"Kalaulah dulu..."
"Kalaulah dulu..."
"Kalaulah dulu..."

Apabila yang cerah semakin berubah warnanya menjadi legap, tidak guna lagi mahu berkalau-kalau, pandang jauh ke dalam hati, tanya kembali... Ini semua salah siapa?

Ayuh Dai'e!

Ubah paradigma anda! Hubungkan hati mad'u kepada Allah.

Pilih jalan yang benar dalam menyampaikan dakwah, agar segalanya terhindar dari bisikan syaitan laknatullah.

Moga kelak, kita mampu bertemu.. di syurga Allah nan abadi.

maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (As-Shams : 8-10)


Wallahu'alam.

Read More......

Wednesday, February 23, 2011

Berimankah?


Alhamdulillah...

Saya sudah selesai menduduki peperiksaan, seolah-olah satu kelegaan menyelinap masuk ke relung hati lantas membuahkan benih-benih kebahagiaan.

Bercerita soal peperiksaan, mengingatkan saya pada satu ketika di mana seorang pelajar ditangkap kerana meniru.

Tragedi

"I know it is too late to remind all of you, but please do not bring notes! DO NOT BRING NOTES!" Suara pengawas peperiksaan bergema, menyentap konsentrasi saya dan para sahabat yang sedang tekun menjawab peperiksaan. Mata saya yang sedari tadi menghadap ke kertas kini beralih arah, terlihat tangan pengawas tersebut menggoyang-goyangkan sehelai kertas, mungkin kertas nota yang berjaya dirampas.

Meniru.. Apakah sudah menjadi budaya masyarakat kini? Bercakap soal ini, entah bila kan bertemu penghujungnya. Sudah banyak saya menulis tentang amanah dan meniru.
Dan sebaik melihat tragedi itu, hati saya kian dihimpit pilu.

Allah.. Hilangkah sudah sensitiviti masyarakat terhadap agama? Hilangkah sudah rasa bertanggungjawab dan dipertanggungjawabkan? Yang paling penting, hilangkah sudah rasa KEIMANAN terhadap agama yang kononnya diperjuangkan.

I love Islam.
I am proud to be a Muslim.

Kata-kata yang meluncur laju dari bibir, dan dipersembahkan ke dalam bentuk button yang dipakai ke sana-sini, baju yang menjadi tontonan ramai malah keychain yang menjadi perhiasan kotak pensil.

Apakah semua itu sekadar perhiasan tanpa perlu diselami makna yang tersirat?

Berimankah Kita?

Saat Allah menurunkan ayat :


Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. (Surah Yasin : 65)


Kita mendengarnya saban waktu, malah mungkin menjadi rutin halwa telinga pada khamis malam jumaat, tapi, berimankah kita kepada Allah?

Langsung tidak bergetar hati kita saat Allah turunkan peringatan malah sewenang-wenangnya membantah,melanggar dan membuat andaian sendiri, sedang Allah telah mengingatkan :

Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatupun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah). (Al-Haqqah : 18)


Kita tidak malu terhadap Allah, malah sanggup menyakiti Rasulullah.

Benarkah kita telah beriman?

Terkadang hujan lebat datang sehingga kita merungut itu dan ini, sedang kita lupa, hujan itu jualah yang menyuburkan tumbuhan hijau.

Tidak semua yang kita sangka buruk itu benar-benar membawa keburukan.

Pulanglah... dan berimanlah..

Islam tidak akan gemilang tanpa Iman.

Manusia yang hidupnya tanpa iman umpama jasad yang bergerak tanpa jiwa.

Pulanglah...Damaikan hatimu yang bergelora.

Muhasabah

Saya amat tersentuh mendengar bacaan surah Al-Haqqah. Sini

Allah telah mengingatkan kita betapa dahsyatnya hari kiamat nanti. Justeru, dibekalkannya kita dengan akal dan hati untuk menuai pahala di muka bumi, namun kita persiakan.

Kita buang akal dan kita letakkan hati jauh-jauh sehingga kita terlalai.

Syaitan berdekah.
Nafsu bermaharajalela.
Sedang IMAN menjerit kesakitan.

"Tolong..tolong..berikan aku ubat, tolong, berikan aku makanan, aku sakit, aku lemah." Iman menjerit dan meronta hingga kita merasa gelisah. Tapi kita masih tidak hiraukan. Kita mencari keseronokan dunia yang pasti kan musnah nanti.

Akhirat? "Ah,kamu bercakap soal apa? Akhirat? Kiamat? Bukankah itu lamaaa lagi? Enjoylahhh"

Bagaimana jika sekejap nanti, ya sekejap nanti kiamat pun datang. Pada saat kita sedang leka dengan dunia, pada saat kita bergelumang dengan dosa.

Nah, bagaimana?

Al-Haqqah : 19-26

19 Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia berkata: "Ambillah, bacalah kitabku (ini)".
20 Sesungguhnya aku yakin, bahwa sesungguhnya aku akan menemui hisab terhadap diriku.
21 Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridhai
22 dalam syurga yang tinggi,
23 buah-buahannya dekat,
24 (kepada mereka dikatakan): "Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu".
25 Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata: "Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini).
26 Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku.


Allah beri kita pilihan, mahu ambil buku amal dengan tangan kanan atau kiri.

Sekarang, tepuk dada tanya IMAN..

Pilihan di tangan anda, buatlah pilihan yang menguntungkan akhiratmu..

Wallahu'alam.


Read More......

Monday, February 14, 2011

Salam Maulidurrasul



Dikau pembawa cahaya tatkala malam gelap gelita,
Dikau penerang alam tatkala kelam menjelma,
Dikau pembawa harapan tatkala segalanya hampir musnah..

Dikau pernah dihina,
pernah juga dicaci,
Dikau pernah dibenci,
Pernah juga dicela..

Namun,
Dikau masih di situ,
Berdiri teguh tanpa malu,
Dikau masih di situ,
Menyampaikan yang hak dengan jitu..

Biar...
Biarkan mereka membenci,
Biarkan mereka menghina,
Biarkan mereka yang ingin membunuh,
Biarkan mereka yang tak mahu melihatmu lagi,

Biar...
Biarkan dirimu dilukai,
Biarkan hatimu dicorek-corek lagi,
Biarkan hatimu pedih ditusuk sembilu,
Biarkan dirimu tidak dihargai,

Dikau masih di situ,
Melakarkan senyuman tanpa henti,
Masih terus bersabar biarpun dilukai,
Masih terus berjalan tanpa henti,
Masih terus berdiri walau tidak dihargai,

Dikau masih di situ,
Menggalas amanah nan satu,
Pada Allah dikau berserah,
"Allah, ampuni mereka, mereka tidak tahu",
Itu ucap bibirmu tatkala dirimu luka berdarah,

Pada saat nyawamu sudah sampai ke penghujung,
Dahimu berpeluh,
Jibrail berpaling,
"Wahai Jibrail, apakah engkau tidak sanggup melihat wajahku?"
Pertanyaanmu meluncur keluar,
"Siapakah yang sanggup melihat kekasih Allah direnggut nyawanya."
Jibrail menjawab sayu...

Ummati...
Ummati...
Ummati...

Luahmu saat-saat terakhir itu,
Dikau masih bimbangkan kami,
Biar engkau sendiri dalam kesakitan,

Ya Rasululullah,
Pada ketika ini wahai kekasih Allah,
Umatmu kembali jahil,
Berpeleseran sana sini,
Suruhanmu diabaikan..

Ya Rasulullah,
Esok tibalah hari yang bersejarah,
Hari kelahiranmu dan hari kewafatanmu,
Apakah dikau melihat kami ya Rasulullah?
Dan apakah dikau menangis melihat kami ya Rasulullah?

Maafkan kami wahai kekasih Allah,
Penat lelahmu satu ketika dahulu seolah tidak lagi diingati,
Maafkan kami wahai kekasih Allah,
Sambutan maulidurrasul dirai tapi bukan terlekat di hati,
Maafkan kami wahai kekasih Allah,
Kami tidak lagi sehebat pimpinanmu...

Ya Rasulullah,
Layakkah kami untuk menatap wajahmu?
Atau nanti dikau berpaling dari menatap wajah kami?

Kami merinduimu,
Wahai kekasih Allah......

Moga Allah mengampuni segala dosa kita..Ameen

Selamat menyambut Maulidurrasul.

Wallahu'alam

Read More......

Saturday, February 12, 2011

Valentine's Day ; Antara budaya, suka-suka, dan agama.



"Ala..." Harini entah kenapa akaun facebook buat hal. Tak boleh buka. Saya seorang sahaja yang jadi begini atau sahabat juga sama?

Mengisi ruang waktu yang terbatas, saya berjalan-jalan ke blog sahabat-sahabat yang ada. Ramai sungguh yang berbicara perihal Valentine's Day.

Kenapa tak boleh sambut?
Kenapa kena sambut?
Bukankah itu sekadar suka-suka, tak bermaksud apa pun?

Persoalan yang meilbatkan hati dan perasaan memang satu tugasan berat buat sang da'ie.

Justeru, saya copy paste dan edit sikit salah satu comment yang saya bagi pada seorang sahibah yang sangat saya kasihi, insyaAllah. Moga jawapannya memberi manfaat buat yang sedang mencari.


Start copy paste

baguslah akak ni tak sambut valentine. tapi ape ape pun, kenapa tak sambut, kita kena jelas supaya nanti kita tak jadi macam lalang..

betullah akak cakap, banyakkk sangat budaya luar yang diikut-ikut oleh orang Islam, tapi tak ditekankan, sedangkan Rasulullah ada bersabda Ertinya :

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk sebahagian dari mereka”. [hadis riwayat Abu Daud]


valentine's day bukan sekadar soal budaya. Ia soal agama. Hari berkasih sayang dalam Islam bukan takat hari 14.2 je kan, hari hari adalah hari berkasih sayang. hari hari saya sayang akak <3 :)

saya petik sikit kata-kata ibn Taimiyah :

Menyerupai mereka di dalam sebagian hari-hari besar mereka akan menyebabkan timbulnya rasa senang di hati mereka atas kebatilan yang mereka lakukan, dan barangkali hal itu membuat mereka mencari-cari kesempatan (dalam kesempitan) dan menghinakan kaum lemah (iman). Dan barangsiapa yang melakukan sesuatu dari hal itu, maka dia telah berdosa, baik melakukannya kerana berbasa-basi, ingin mendapatkan simpati, rasa malu atau sebab-sebab lainnya kerana ia termasuk bentuk peremehan (penghinaan) terhadap Dinullah(Agama Allah) dan merupakan sebab hati orang-orang kafir menjadi kuat dan bangga terhadap agama mereka.


Jom kita tengok apa Allah cakap tentang Islam, dan harus berbangga dengan budaya dan ajaran Islam :

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku- cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agamamu.” [Al-Ma`idah :3]
:)

Moga Allah kasih :)

end of copy paste

Hari bersejarah MAULIDURRASUL semakin hampir...

Marilah kita mempersiapkan diri untuk itu, kerana ia lebih diredhai dan dikasihi.. insyaAllah.

Wallahu'alam :)

Read More......

Wednesday, February 2, 2011

Doakan Saya..



"Aik, kata nak study?" Emak berkata seraya menjengah saya di bilik yang sedang khusyuk menghadap komputer riba, meninjau-ninjau peredaran semasa di internet.

"Er, nantilah. Malam." Saya menjawab.

Mungkin saya sudah terlalu banyak membuang masa. Meskipun hakikatnya, kita sudah tidak ada masa untuk membuang masa.

Masa sudah semakin suntuk untuk kita menjadi orang biasa.


Justeru..Menyedari hakikat itu, saya terpaksa, dengan berat hati menyatakan hakikat ini.

Saya terpaksa berhenti berblogging untuk menumpukan perhatian terhadap peperiksaan yang bakal menjelang dan mungkin hanya akan update status di sini (Walaupun tak tahu seberapa kerap).

Jadual peperiksaan saya adalah seperti di bawah:



Tujuan saya meletakkan jadual periksa di sini adalah dengan harapan sahabat semua dapat berteleku dia atas sejadah selagi saya tidak habis jawab periksa! Sungguh,saya takut. :'(

Saya bukan takut pada peperiksaan, tapi saya takut tidak dapat beri komitmen terhadap pelajaran, justeru saya jadi semakin takut andai saya ini mengabaikan amanah sebagai seorang anak lantas mengecewakan hati kedua ibu bapa saya.

Ah, bagaimana mungkin saya tegar melihat wajah duka mereka.

Allah....

Doakan saya dan sahabat yang akan menduduki peperiksaan ya? Saya amat mengharap doa dari insan soleh dan solehah seperti kalian, insan yang kurang dosanya daripada saya, siapalah saya ini di hadapan Allah Yang Maha Esa.

Moga-moga, sahabat dan sahibah yang solehah sekalian, doa kalian dimakbulkanNya.

Jazakumullah hu khair..

Wallahu'alam

Read More......
 
Copyright It's Life... Wake up from the past =) 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .