Rasulullah s.a.w bersabda (yg bermaksud): Sampaikanlah pesanku walau 1 ayat :)

Friday, November 11, 2011

Doakan semangat itu pulang.


Assalamualaikum.

Malam ini saya rasa hiba, entah mengapa. Justeru tangan dilarikan lagi di atas papan kekunci, berfikir mungkin ini caranya meluahkan isi hati.

Perenggan seterusnya kelak adalah perihal diri semata. Maafkan saya. Andai merasa bosan, silakan tamatkan pembacaan di mana-mana, sungguh saya tidak memaksa.

Malam ini dingin, hujan baru sahaja berhenti sebentar tadi. Lebat. seolah-olah ia mengerti akan keadaan hati saya.

Semester baru sudah pun bermula, tapi entah kenapa dalam diri saya yang hina ini, semangat baru masih lagi tidak kunjung tiba. Puas saya menggeledah hati mencari secebis kekuatan, secubit rasa senang mungkin? Tapi...saya tidak ketemui apa. Hampa. Memikirkan segala mehnah dan cabaran yang bakal dihadapi, saya jadi melihat ke belakang..ke semester yang lalu. Hebatnya dugaan dan ujian hanya Allah yang tahu.. Hingga terkadang saya menangis sendirian, dalam kelam suasana bilik, melihat wajah-wajah suci teman sebilik yang enak dibuai mimpi.

Ah, wajah suci itulah hakikatnya yang menguatkan serba sedikit hati yang lara... Dan esoknya saya bangkit dengan senyuman terukir, meski dalam hati hanya Allah yang tahu hebatnya saya menangis. Melihat tawa riang di wajah teman, atau melihat air mata syahdu yang mengalir di pipi mereka... Membuatkan niat saya meluahkan rasa jadi terhenti. Mana mungkin saya menghentikan senyuman yang terguris atau mana mungkin saya rela menambah beban di hati teman yang terguris.

Dan saya simpan kesakitan itu sehingga hati menjadi sangat rapuh dan trauma. Dan mungkin inilah keputusan akhirnya... Semangat saya hilang, bersama semester lalu yang telah berlalu.

Menjadi ikhlas tidak semudah mulut berkata, ikhlaslah.. Dan sungguh Allah menguji keikhlasan saya, bagaimana saya menghadapi segalanya..Apakah mungkin saya cukup ikhlas? Jika ikhlas mengapa saya terduduk dan menangis, mengapa hati saya jadi begitu lemah..Bagai hilang semua kekuatan... Bagai hilang semua keikhlasan... Ke mana mereka pergi? Apakah lenyap dibawa sang bayu pagi?

Saya jadi rawan. Belajar sambil menangis. Ya itu saya. Saya tidak punya apa lagi selain Allah. Heh, mungkin kamu tergelak. Insan faqir dan hina seperti saya..Layakkah berkata begitu? Entah. Saya sendiri tidak tahu, tapi saya tahu... Allah sentiasa ada, dalam setiap deru nafas saya, dan moga-moga Allah mengiringi setiap langkahan kaki saya.

Sepanjang waktu hari-hari terakhir saya berada di rumah...Saya memandang puas-puas wajah emak. Wajah yang akan saya tinggalkan selama beberapa bulan. Wajah itulah yang memberi ketenangan, dan saya merasa ketenangan seolah-olah diambil pergi tatkala saya memasukkan pakaian ke dalam beg. Allah...

Hakikatnya satu susuk tubuh itulah yang mengajar saya erti cinta tanpa syarat. Memberi tanpa mengharapkan balasan. Tetap senyum dan bersabar dengan karenah anak-anak. Tidak merungut walau sesaat. Melihat lagi wajah emak... Hati saya bergelodak. Menaip ini pun hakikatnya mata saya digenangi air. Ah, apakah mungkin Allah mengirimkan bidadari ini ke dunia buat insan hina seperti saya?

Emak... Biar dirinya susah, tetap dipendam ke dalam hati. Biar dia tidak suka, asal melihat anak-anak gembira, dia rela... Dialah pendengar setia kami. Sanggup berjaga hingga ke pagi mendengar luahan anak-anak meski badan sendiri lesu bekerja sepanjang hari. Dan... saat emak masih berkeras membantu saya mengangkat barang-barang ke asrama meski kakinya bengkak akibat terjatuh... Saya menangis lagi.

Ah emak.. bagaimana bisa ku miliki hati sepertimu?

Saya menggeledah lagi hati, berbicara sendiri. Allah...bagaimana mahu ikhlas? Memikirkan satu tanggungjawab yang bakal dipikul kelak, yang mana saya harus memimpin sedangkan diri sendiri tidak terpimpin... fikiran saya berkecamuk. Berdoa agar Allah bukakan jalan.

Hari ini, seseorang bercerita pada saya... Akan satu kisah di mana seorang lelaki yang meninggal dunia, jenazahnya disolatkan oleh begitu ramai manusia... ramai, sangat ramai. Saya jadi terfikir lagi... waktu saya meninggal kelak, akan adakah orang yang hadir mahu mensolatkan saya yang tiada apa-apa sumbangan pun untuk Islam.

Dan hati saya jadi cergas, mungkin amanah yang diberi pada saya itulah yang akan membuatkan ramai yang hadir mengucapkan selamat tinggal selamanya buat saya kelak... Dan moga-moga hati saya terus ikhlas selamanya.

Ah, dan semangat saya..mungkinkah hilang bersama doa-doa kalian?

Teman... doakan saya agar semangat itu pulang, hanya itu yang saya harapkan.

Salam sayang kerana Allah.

No comments:

 
Copyright It's Life... Wake up from the past =) 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .